Proses kimia retak
Proses kimia retak

Praktikum Kimia: Termokimia Kalorimeter (Karina&Sesi) - SMA Santa Ursula Jakarta (Mungkin 2024)

Praktikum Kimia: Termokimia Kalorimeter (Karina&Sesi) - SMA Santa Ursula Jakarta (Mungkin 2024)
Anonim

Cracking, dalam penyulingan minyak bumi, proses dimana molekul hidrokarbon berat dipecah menjadi molekul yang lebih ringan dengan cara panas dan biasanya tekanan dan kadang-kadang katalis. Cracking adalah proses yang paling penting untuk produksi komersial bensin dan solar.

Cracking minyak bumi menghasilkan minyak ringan (sesuai dengan bensin), minyak kelas menengah yang digunakan dalam bahan bakar diesel, sisa minyak berat, produk padat karbon yang dikenal sebagai kokas, dan gas-gas seperti metana, etana, etilena, propana, propilena, dan butilena. Tergantung pada produk akhir, minyak dapat langsung masuk ke campuran bahan bakar, atau dapat dialihkan melalui reaksi perengkahan lebih lanjut atau proses pemurnian lainnya sampai menghasilkan minyak dengan berat yang diinginkan. Gas-gas tersebut dapat digunakan dalam sistem bahan bakar kilang, tetapi mereka juga merupakan bahan baku penting untuk pabrik petrokimia, di mana mereka dibuat menjadi sejumlah besar produk akhir, mulai dari karet sintetis dan plastik hingga bahan kimia pertanian.

Proses perengkahan termal pertama untuk memecah hidrokarbon nonvolatil besar menjadi bensin mulai digunakan pada tahun 1913; itu ditemukan oleh William Merriam Burton, seorang ahli kimia yang bekerja untuk Standard Oil Company (Indiana), yang kemudian menjadi Amoco Corporation. Berbagai perbaikan pada perengkahan termal diperkenalkan ke tahun 1920-an. Juga di tahun 1920-an, ahli kimia Prancis Eugène Houdry memperbaiki proses perengkahan dengan katalis untuk mendapatkan produk beroktan lebih tinggi. Prosesnya diperkenalkan pada 1936 oleh Socony-Vacuum Oil Company (kemudian Mobil Oil Corporation) dan pada 1937 oleh Sun Oil Company (belakangan Sunoco, Inc.). Retak katalitik sendiri membaik pada tahun 1940-an dengan penggunaan unggun terfluidisasi atau bergerak dari katalis bubuk. Selama tahun 1950-an, ketika permintaan untuk mobil dan bahan bakar jet meningkat, hydrocracking diterapkan pada pemurnian minyak bumi. Proses ini menggunakan gas hidrogen untuk meningkatkan rasio hidrogen-karbon dalam molekul-molekul yang retak dan mencapai berbagai produk akhir yang lebih luas, seperti bensin, minyak tanah (digunakan dalam bahan bakar jet), dan bahan bakar diesel. Hydrocracking suhu rendah modern dimasukkan ke dalam produksi komersial pada tahun 1963 oleh Standard Oil Company of California (kemudian Chevron Corporation).