Fiona Wood Ahli bedah Australia
Fiona Wood Ahli bedah Australia

Operation Mr Bean | Funny Clips | Classic Mr. Bean (Mungkin 2024)

Operation Mr Bean | Funny Clips | Classic Mr. Bean (Mungkin 2024)
Anonim

Fiona Wood, sepenuhnya Fiona Melanie Wood, (lahir 2 Februari 1958, Hernsworth, Yorkshire, Inggris), ahli bedah plastik Australia kelahiran Inggris yang menemukan teknologi "kulit semprot" untuk digunakan dalam merawat korban luka bakar.

Menjelajahi

100 Perempuan Peluncur

Temui wanita luar biasa yang berani membawa kesetaraan gender dan masalah lainnya ke garis depan. Dari mengatasi penindasan, melanggar aturan, menata ulang dunia atau mengobarkan pemberontakan, para wanita sejarah ini memiliki kisah yang bisa diceritakan.

Kayu dibesarkan di sebuah desa pertambangan di Yorkshire. Atletik sebagai seorang pemuda, dia awalnya bermimpi menjadi pelari Olimpiade sebelum akhirnya mengarahkan pandangannya pada karir medis. Dia lulus dari Sekolah Medis Rumah Sakit St. Thomas di London pada 1981 dan pernah bekerja di rumah sakit Inggris. Wood kemudian melanjutkan untuk mendapatkan fellowship utamanya (1983) dan fellowship (1985) dari Royal College of Surgeons (RCS). Dia pindah ke Perth pada 1987 setelah menikah dengan ahli bedah Tony Keirath, penduduk asli Australia Barat. Dia menjadi ahli bedah plastik wanita pertama di Australia Barat, setelah mendapatkan beasiswa dari Royal Australasian College of Surgeons (RACS) dalam bedah plastik dan rekonstruktif (1991). Pada tahun 1992 Wood menjadi kepala unit pembakaran di Rumah Sakit Royal Perth (RPH), yang memindahkan fasilitasnya ke Rumah Sakit Fiona Stanley pada tahun 2014. Dia juga menjabat sebagai profesor klinis di School of Paediatrics and Child Health di University of Western Australia dan mengarahkan McComb Research Foundation (sekarang Fiona Wood Foundation), yang ia dirikan pada 1999.

Dari awal 1990-an, Wood memfokuskan penelitiannya pada peningkatan teknik perbaikan kulit yang sudah mapan. Teknik perbaikan kulit semprot-on-nya melibatkan pengambilan sepetak kecil kulit sehat dari korban luka bakar dan menggunakannya untuk menumbuhkan sel-sel kulit baru di laboratorium. Sel-sel baru kemudian disemprotkan ke kulit pasien yang rusak. Dengan cangkok kulit tradisional, 21 hari diperlukan untuk menumbuhkan cukup sel untuk menutupi luka bakar yang luas. Menggunakan kulit semprotan, Wood mampu menurunkan jumlah waktu itu menjadi hanya 5 hari. Wood mematenkan tekniknya dan pada tahun 1999 mendirikan sebuah perusahaan, Clinical Cell Culture, untuk merilis teknologi di seluruh dunia. Perusahaan go public pada tahun 2002, dengan banyak uang yang dihasilkannya digunakan untuk mendanai penelitian lebih lanjut. Tekniknya dianggap sebagai kemajuan yang signifikan dalam perbaikan kulit klinis, membantu mengurangi jaringan parut pada pasien dengan luka bakar yang luas dan mempercepat tingkat pemulihan mereka. Pada Oktober 2002, orang yang selamat dari pemboman di Bali, Indonesia, dievakuasi ke RPH, di mana Wood memimpin sebuah tim yang dikreditkan karena menyelamatkan nyawa 28 pasien itu, beberapa di antaranya telah menderita luka bakar lebih dari 90 persen dari tubuh mereka. Pada bulan Maret 2007, Wood juga merawat beberapa korban kecelakaan pesawat di Bandara Yogyakarta, Indonesia.

Wood menerima Order of Australia pada tahun 2003 untuk pekerjaannya dengan para korban bom Bali. Pada tahun 2005 ia dihormati sebagai orang Australia tahun ini.